London (ANTARA News) - Pasar-pasar saham utama Eropa melemah pada Kamis di tengah kekhawatiran investor atas upaya tidak efektif Uni Eropa untuk menyelesaikan krisis utang yang mencengkeram Yunani.

Pasar Eropa mengalami penurunan "karena investor terus mengkhawatirkan masalah utang negara Yunani," kata analis City Index, Yosua Raymond.

Sektor pertambangan paling berada di bawah tekanan karena dolar menguat terhadap euro, dengan gejolak Yunani mengambil korban pada mata uangtunggal Eropa.

Di London, indeks FTSE 100, tergelincir 0,04 persen menjadi ditutup pada 5.642,62 poin setelah pada satu kesempatan sempat meningkat ke tertinggi 20 bulan.

Indeks CAC 40 di Paris jatuh 0,50 persen menjadi 3.938,18 sementara indeks Dax 30 di Frankfurt kehilangan 0,20 persen menjadi mengakhiri sesi di 6.012,31 poin.

Di tempat lain di Eropa terjadi pula penurunan 0,40 persen di Brussels, 0,84 persen di Madrid dan 0,51 persen di Milan. Perdagangan pada umumnya tidak semarak.

"Kami tetap pada suatu titik keraguan, dengan para investor tidak yakin apakah membangun posisi atau menyesuaikan kembali," kata Raymond."Ketika hal ini terjadi pasar cenderung melayang ke samping."

Kegelisahan atas nasib keuangan Yunani diperdalam karena Uni Eropa meraba-raba mencari landasan bersama tentang cara untuk memastikan bahwa Yunani akan dapat meminjam uang di pasar keuangan pada tingkat yang sama dengan yang dibayarkan oleh mitra-mitranya.

Jelas tidak puas dengan apa yang mereka lihat sebagai tanggapan hangat Uni Eropa sejauh ini.

Otoritas Yunani menegaskan mereka siap pergi ke Dana Moneter Internasional (IMF) untuk meminta bantuan, sebuah langkah potensial yang telah membagi zona euro.

Saham AS bervariasi pada awal perdagangan setelah data ekonomi pemerintah terbaru datang hampir sesuai ekspektasi.

Dow Jones Industrial Average naik 0,02 persen di 10,736.09 pada pertengahan hari, sementara komposit Nasdaq merosot 0,12 persen menjadi 2.386,27.

Kebanyakan pasar menyambut baik data Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan klaim awal mingguan asuransi pengangguran pada lima-minggu terendah dan inflasi menjinak, bersikap sedikit mengancam kebijakan tingkat suku bunga ultra-rendah Federal Reserve.

Indeks harga konsumen, ukuran rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga, tidak berubah pada Februari dari kenaikan 0,2 persen bulan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja.

Sebagian besar analis memperkirakan kenaikan 0,1 persen pada Februari.

"Indikator inflasi melemah pada tingkat konsumen, yang tentunya memberikan The Fed kesabaran dalam menjaga tingkat suku bunga fed fund pada level mendekati nol," kata analis Briefing.com Patrick O`Hare.

"Demikian pula, pasar tenaga kerja tidak menyalakan api di bawah Fed bahkan jika itu beberapa telah stabil," katanya.

Di London FTSE sempat naik menjadi 5.660,99 poin, yang tertinggi sejak 26 Juni 2008, di tengah berita bahwa defisit publik Inggris telah berkurang dramatis pada Februari daripada yang diperkirakan.

Tapi, kenaikan itu terganjal kembali oleh sektor pertambangan yang sensitif terhadap dolar, di mana Vedanta turun 2,35 persen dan Fresnillo turun 2,05 persen. Sebuah penguatan greenback membuat komoditas dalam denominasi dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.

Di Paris kelompok mewah LVMH dan PPY masing-masing naik 1,37 dan 0,41 persen pada perkiraan optimis untuk sektor, kata para analis.

Raksasa industri di Frankfurt Sony Ericsson merosot 0,21 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengurangi pekerjaan 4.200 pada akhir tahun depan sebagai bagian dari restrukturisasi yang akan menelan biaya hingga 500 juta euro.

Sebelumnya, saham Asian juga melemah karena pengambilan keuntungan dari kenaikan hari sebelumnya setelah Jepang dan bank sentral AS mempertahakan rekor tingkat suku bunga terendah.

Harapan untuk pemulihan ekonomi mengangkat indeks regional pada Rabu setelah Bank of Japan (BoJ) mengatakan akan tetap mempertahankan bunga di dekat nol dan akan melipatgandakan fasilitas pinjaman yang tersedia bagi bank-bank lain untuk meningkatkan kredit.

Nikkei Tokyo turun 0,95 persen menjadi 10.744,03 poin dan Hong Kong kehilangan 0,25 persen menjadi 21.220,67.

Shanghai berakhir 0,14 persen lebih rendah, dengan kekhawatiran bahwa Beijing akan memperketat kredit yang juga membebani sentimen.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010