London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa jatuh pada Jumat waktu setempat, karena pembicaraan kunci G20 di tengah kemungkinan pembahasan tentang "perang mata uang" membayangi pendapatan perusahaan dan data ekonomi positif.

Indeks FTSE 100 di London tergelincir 0,29 persen menjadi berakhir pada 5.741,37 poin, sedangkan di Paris indeks CAC 40 turun 0,25 persen menjadi ditutup pada 3.868,54 poin dan di Frankfurt indeks DAX 30 menyusut 0,08 persen menjadi berakhir pada 6.605,84 poin.

Di tempat lain Milan turun 0,37 persen, Amsterdam turun 0,25 persen dan Pasar Saham Swiss turun 0,54 persen. Madrid melawan tren dengan membukukan keuntungan 0,30 persen.

"Ada pertimbangan terhadap pertemuan G20 di Korea Selatan di mana pasar akan mematau dengan sabar antisipasi setiap resolusi terhadap perang mata uang yang banyak dipublikasikan," kata Joshua Raymond, seorang analis di perusahaan perdagangan City Index.

"Kunci untuk pasar ekuitas akan ada dampak pada harga dolar AS. Satu dolar yang lemah telah sangat bermanfaat bagi indeks akhir-akhir ini karena mereka telah membebankan harga logam dan minyak mentah yang sebagai akibatnya memicu timbal balik gerakan bullish dalam harga saham penambang utama pada FTSE 100."

Para menteri keuangan dari Kelompok 20 (G20) negara maju dan berkembang bertemu di Korea Selatan untuk membahas upaya untuk mencegah "perang mata uang" karena negara-negara mendevaluasi

mata uang mereka untuk melindungi ekspor mereka.

Sebagian besar analis ragu apakah pertemuan itu akan menghasilkan kesepakatan substansial tentang isu berduri yang telah mengadu Amerika Serikat terhadap China.

Greenback AS terus menurun dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya harapan bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kebijakan pengeluaran untuk meningkatkan ekonomi, yang secara efektif mencetak uang.

Perdagangan juga tertahan di Wall Street, dengan Dow Jones blue-chip Industrial Average tergelincir 0,14 persen menjadi 11.130,79 poin di tengah hari.

Indeks S&P 500 yang lebih luas naik 0,03 persen menjadi 1.180,65 poin, dan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 0,56 persen menjadi 2.473,45 poin.

"Perhatikan dolar dan bahwa pada dasarnya semua yang perlu Anda lihat untuk mengetahui menuju ke mana pasar saham. Jika dolar lemah, saham yang naik. Jika dolar kuat, saham turun," kata analis dari Briefing.com.

Penurunan di pasar Eropa datang meskipun pendapatan perusahaan dan data ekonomi baik.

Di London, harga saham BSkyB naik 0,72 persen menjadi 702,5 pence setelah raksasa TV berbayar yang didekati oleh Rupert Murdoch`s News Corp melaporkan lonjakan keuntungan triwulanan.

Kelompok Inggris itu mengatakan laba setelah pajak melonjak menjadi 228 juta pound (257 juta euro, 359 juta dolar) dalam tiga bulan hingga 30 September - yang merupakan kuartal pertama kelompok, karena pihaknya sedikit mendekati 10 juta target pelanggan.

Di tempat lain, survei yang dipublikasikan pada Jumat menunjukkan manajer bisnis Jerman menaiki gelombang kepercayaan.

Lembaga riset ekonomi Ifo mengatakan indeks kepercayaan bisnis

naik menjadi 107,6 poin pada Oktober dari 106,8 poin pada September - memukul tingkat tertinggi sejak Mei 2007.

Para analis telah memperkirakan penurunan, sedangkan temuan ini sejalan dengan data baru-baru ini yang menunjukkan ekonomi Jerman, yang terbesar di Eropa dan lokomotif zona euro, pada sebuah "roll" (gulungan) berkat sebagian pertumbuhan ekspor.

Volkswagen, produsen mobil terbesar Eropa, melaporkan tiga kali lipat dari laba operasi perusahaan dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi 4,8 miliar euro, dengan penjualan naik 19,9 persen menjadi 92,5 miliar euro.

Saham pembuat mobil itu naik 3,01 persen menjadi 85,28 euro.

Pasar Asia kebanyakan lebih tinggi dalam perdagangan yang berhati-hati.(*)
(A026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010