Washington (ANTARA News) - Perwira tinggi militer Amerika Serikat mengatakan para pemimpin militer Mesir "berjanji" kepadanya pasukan mereka tidak akan menembaki para pemrotes, sementara unjuk rasa anti pemerintah terus berlangsung di Kairo.

Laksamana Mike Mullen dalam wawancara televisi Kamis malam mengatakan bahwa ia berusaha memelihara jaringan komunikasi terbuka dengan militer Mesir-- satu pemain penting dalam krisis itu-- dan mengharapkan diakhirinya aksi kekerasan di jalan-jalan.

"Dalam diskusi-diskusi yang saya lakukan dengan para pemimpin mereka, mereka berjanji kepada saya mereka tidak berniat menembaki rakyat mereka sendiri," kata Mullen dalam wawancara dengan satu stasiun televisi berjudul "Daily Show with Jon Stewart."

Militer Mesir telah "melakukan tindakan-tindakan dalam usaha menghentikan aksi kekerasan itu," katanya seperti dilaporkan AFP.

Mullen, yang pada Rabu berbicara melalui telepon dengan sejawat Mesirnya Jendral Sami Enan , menegaskan pujiannya bagi angkatan bersnejata, yang para pejabat AS harapkan akan memain perang yang konstruktif dalam mengendalikan negara itu menuju reformasi yang demokratis.

"Reputasi mereka sangat tinggi dengan rakyat.Militer mengatakan yang mendukung mereka adalah rakyat Mesir," katanya.

Bentrokan-bentrokan di jalan-jalan , Rabu antara para pendukung Presiden Hosni Mubarak dan musuh rezim itu menewaskans setidaknya lima orang dan 836 lainnya cedera, sementara pemerintah Presiden Barack Obama mendesak Mubarak mengundurkan diri.

Mullen, ketua Gabungan Kepala Staf, juga mengataan ia telah melakukan diskusi-diskusi dengan para pemimpin militer lainnya di kawasan itu, sementara pergolakan rakyat melanda di seluruh perbatasan itu.

Ia mengatakan "Mereka cemas akan situasi ini ."

Laksamana bintang empat itu mengatakan militer AS siaga untuk menghadapi setiap "tanggapan atau dukungan" dalam krisis itu.

Juru bicaranya kemudian menjelaskan bahwa Mullen mengacu itu pada bantuan militer bagi kemungkinan evakuasi berskala luas para warga Amerika, jika diminta Departemen Luar Negeri.

Menjawab pertanyaan apakah militer AS mungkin akan melakukan campur tangan untuk melindungi para pemrotes Mesir, Mullen mengatakan: "Saya kira hal itu tergantng pada rakyat Mesir dan juga para pemimpin mereka, termasuk militer."

Ia mengatakan Washington memiliki hubungan militer penting dan telah berjalan lama dengan Kairo selama puluhan tahun, dan para perwira militer Mesir datang untuk berlatih dan studi di AS "dengan ratusan dan mungkin ribuan."

"Salah satu tujuan-tujuan utama saya sekarang adalah meyakinkan bahwa kami tetap memelihara hubungan komunikasi terbuka. Saya telah berbicara degan sejawat saya dua kali" sejak krisis itu meletus, katanya.

AS mendesak pemerintah Mesir, Kamis memulai perundingan transisi "segera" dan kabarnya mendesak Mubarak mundur.

Surat kabar The New York Times memberitakan pemerintah AS telah membicarakan dengan para pejabat Mesir satu rencana bagi Mubarak untuk menyerahkan kekuasaan sekarang kepada satu pemerintah transisi yang dipimpin Wakil residen Omar Suleiman.

Laporan itu, yang mengutip pernyataan para pejabat pemerintah Obama dan para diplomat Arab, mengatakan AS sedang mengusahakan dukungan militer Mesir walaupun Mubarak sendiri menolak gagasan itu.(*)

(Uu.H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011