Jakarta (ANTARA) - Perenang keturunan Indonesia-Amerika Serikat, Kaikea Putra Boyum Crews, siap berjuang bersama tim nasional renang dalam SEA Games Vietnam yang akan berlangsung Mei mendatang.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Harlin Rahardjo mengatakan saat ini Kaikea adalah perenang 100 meter gaya punggung putra tercepat sejak PON XX Papua.

"Jadi waktunya Kaikea kemarin dibanding perenang-perenang lain di 100 meter gaya punggung Indonesia sejak PON bahkan juara PON yang lalu itu Kaikea masih lebih baik," kata Harlin dalam bincang online, Rabu.

Pada PON 2021 Papua nomor 100 meter gaya punggung medali emas diraih Siman Sudartawa dengan catatan 56,18 detik, kedua Farrel Armandio Tangkas 56,24 detik dan Dwiki Anugerah 58,09 detik. Sementara, Kaikea mencatatkan 56,09 detik untuk nomor yang sama.

PB PRSI telah menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) Time Trial menuju SEA Games Vietnam di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, pekan lalu. Kaike juga melakukan time trial di California, Amerika Serikat, pada 12 Maret.

Harlin mengatakan PB PRSI belum memutuskan siapa saja yang pasti berangkat mengikuti SEA Games Vietnam. Namun, dia mengungkapkan Kaikea termasuk salah satu atlet yang dipertimbangkan untuk masuk tim Indonesia.

Baca juga: Perenang pelatnas masih mendominasi time trial SEA Games hari pertama

"Semoga nanti Kaikea bisa improve terus prestasinya masih ada dua bulan nih, masih ada delapan minggu kurang sedikit lah," kata Harlin.

SEA Games Vietnam sangat berarti bagi Kaikea karena perenang berusia 19 tahun itu adalah anak perenang nasional yang sudah enam kali membela Indonesia dalam ajang SEA Games, yakni Metri Widya Pangestika.

Meitri menjadi atlet angkatan terakhir dari renang yang mempersembahkan medali, tepatnya medali perunggu estafet 4x100 meter gaya bebas putri pada ajang Asian Games 1990 di Beijing, bersama Khim Thia Fei, Yen Yen Gunawan dan Elfira Rosa Nasution.

"SEA Games itu sangat penting bagi saya, perasaan saya amat sangat bangga apabila bisa membela tim Indonesia, nomor andalan saat ini 200 dan 100 punggung," kata Kaikea.

"Dan, harapannya saya bisa membela Indonesia terutama untuk keluarga, mama saya, dan semua masih tinggal di Indonesia, jadi bisa membanggakan mereka dan berprestasi buat mereka, semoga."

Sebelumnya Kaikea sudah dua kali membela Indonesia saat SEA Age Group Swimming Championship 2017 di Brunei Darussalam dan Kejuaraan Dunia renang junior 2019 di Budapest, Hungaria.

Baca juga: Perenang muda bersinar di seleksi nasional SEA Games Vietnam

selanjutnya, Beprestasi untuk Indonesia
Berprestasi untuk Indonesia

​​​​​​​Meitri mengaku tidak memaksa Kaikea menggeluti bidang yang sama dengan yang pernah dia arungi. Awalnya, Meitri mengajari renang hanya untuk keselamatan saja. Namun, lama kelamaan sang anak jatuh hati hingga saat ini.

"Mungkin salah satu keuntungannya juga karena saya mantan atlet jadi cara mendekati ke si anak itu saya tidak pernah mem-push dia, justru support dan tahu lah ya cara, maksudnya enggak gampang gitu," kata Meitri.

Dukungan untuk membela Indonesia dalam SEA Games Vietnam juga diberikan Meitri karena pertarungan olahraga tingkat Asia Tenggara itu juga sangat bermakna bagi dia.

"Saya lihat anak saya ini ada bakat, maksudnya prestasinya itu bisa ya menyaingi lah Southeast Asian Games gitu, ya sebagai orang tua tentunya kita ingin agar si anak itu bisa berpotensi semaksimal mungkin, jadi tentunya kami sangat mendukung," kata Meitri.

Lebih dari itu, Meitri juga tahu betapa sulitnya membagi waktu antara latihan dan pendidikan karena saat ini mendapatkan beasiswa untuk berkuliah pada University of California, Berkeley, dengan jurusan Conservation Resource Management.

Meitri sendiri merupakan mantan student-athlete. Saat itu, Meitri masuk Divisi II di West Virginia dalam NCAA, kejuaraan perguruan tinggi tahunan di Amerika Serikat, yang juga akan dihadapi sang anak.

Kaikea melihat bahwa pendidikan dan kariernya dalam bidang olahraga dapat berjalan bersamaan.

Baca juga: Atletik Indonesia targetkan tujuh emas di SEA Games Vietnam

"Kehidupan itu bukan cuman sekolah atau berolahraga tapi itu semua bisa dikoneksikan dan itu important buat kemajuan pendidikan dan kemajuan olahraga di luar dan di dalam kolam," kata Kaikea.

"Jadi kalau bisa sukses di luar kolam juga bisa sukses di dalam kolam... Penting buat saya untuk bisa sukses di olahraga dan sukses di pendidikan."

Saat ini Kaikea sedang mempersiapkan untuk menjalani lomba terdekat, yakni NCAA. Mengawali kegiatan sehari-harinya, Kaikea bangun pukul setengah enam pagi. Dia kemudian latihan selama dua jam dari pukul 06.00.

"Setelah itu ada kelas mungkin tiga atau empat sehari, terus nanti belajar, terus nanti jam 1 sampai setengah 4 latihan, terus makan, terus senang-senang sama tim yang lain," tutur Kaikea.

Dalam satu pekan, Kaikea melakukan sembilan kali berlati renang dan 20 hingga 22 jam per pekan untuk latihan olahraga.

Mengambil jurusan manajemen sumber daya alam, Kaikea juga bercita-cita menjadi ilmuwan di Indonesia, setelah tidak lagi menjadi atlet.

"Saya mau jadi scientist. Semoga bisa di Indonesia karena Indonesia alamnya sangat bagus. Semoga setelah berkeliling saya bisa balik lagi ke Indonesia dan berkontribusi yang aku belajar di sini untuk negara Indonesia," kata Kaikea.

Baca juga: Pengalaman Olimpiade jadi bekal Aflah Fadlan hadapi SEA Games Vietnam

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022