Moskow (ANTARA) - Rubel dibuka melemah pada perdagangan Rabu, di bawah tekanan dari harga minyak yang lebih rendah, ketika Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada sebuah forum ekonomi di timur jauh Rusia bahwa upaya sia-sia dan agresif Barat untuk mengisolasi Rusia dengan sanksi, gagal.

Putin, berbicara di Forum Ekonomi Timur Rusia di kota Pasifik Vladivostok, mengatakan upaya Barat menghancurkan ekonomi global saat Asia bangkit untuk mengklaim masa depan.

Pada pukul 07.48 GMT, rubel melemah 0,1 persen terhadap dolar pada 61,28 dan telah kehilangan 0,4 persen untuk diperdagangkan pada 60,66 terhadap euro.

Rubel dapat menguji level 61,5 terhadap greenback hari ini dengan latar belakang harga minyak di bawah tekanan, kata analis Promsvyazbank dalam sebuah catatan.

Tahun ini rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia, didukung oleh kontrol modal darurat yang diluncurkan oleh bank sentral dalam upaya untuk menghentikan aksi jual massal setelah 24 Februari ketika Rusia memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.

Baca juga: Rubel Rusia melemah, saham tetap dekat tertinggi baru-baru ini

Ini membantu menghindari krisis ekonomi yang telah diprediksi banyak orang dan memungkinkan pejabat Rusia membuat perkiraan yang lebih positif tentang kesehatan ekonomi.

Di Vladivostok minggu ini, dua bank teratas Rusia mengatakan sektor perbankan telah mengatasi yang terburuk dalam hal dampak sanksi, dengan CEO VTB Andrei Kostin mengatakan bank kemungkinan tidak lagi membutuhkan kapitalisasi.

Saham Rusia juga jatuh, setelah indeks acuan MOEX mencapai level tertinggi lebih dari empat bulan di 2.492,15 poin di sesi sebelumnya.

Indeks tersebut mendapat dukungan minggu lalu dari raksasa gas Gazprom yang melaporkan rekor laba bersih pada paruh pertama 2022 dan merekomendasikan pembayaran dividen interim setelah melewatkan pembayaran tahunannya untuk pertama kalinya sejak 1998.

"Ekuitas Rusia mengalami aksi ambil untung setelah Bursa Moskow mengumumkan akan memberikan akses pasar ekuitas kepada non-penduduk dari negara-negara bersahabat mulai 12 September, memicu kekhawatiran yang berlebihan," kata Ahli Strategi Ekuitas Alfa Bank John Walsh dalam sebuah catatan.

Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 2.416,1 poin. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,8 persen menjadi di perdagangkan di 1.242,4 poin.

Baca juga: Aliran gas Rusia ke Eropa via Ukraina stabil, Nord Stream masih tutup
Baca juga: Euro jatuh ke terendah 20 tahun setelah penghentian pasokan gas Rusia


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022