Jakarta (ANTARA) - Yayasan Plan International Indonesia mendesak pemerintah untuk mulai memberikan pelatihan pada anak-anak melalui program kesiapsiagaan bencana di sekolah supaya dapat lebih matang dan siap dalam menghadapi sebuah bencana.

“Plan Indonesia mendesak program-program tentang kesiapsiagaan bencana melalui sekolah, lembaga-lembaga masyarakat, seperti karang taruna, makin diperkuat implementasinya oleh pemerintah,” kata Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Andi Sudirman motivasi 1.050 personil tanggap bencana di Sulsel

Dini mendesak pemerintah untuk menerapkan program tersebut melalui sekolah yang utamanya berada di daerah yang teridentifikasi rawan bencana, seperti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Selain itu, sekolah dan bangunan di daerah-daerah tersebut harus dipastikan dapat tahan dari berbagai bencana.

Sebab berkaca dari gempa Cianjur, anak-anak menjadi pihak yang paling banyak sebagai korban. Sehingga perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak dalam memperkuat implementasi program kesiapsiagaan bencana untuk anak.

Baca juga: Menko PMK: Apel Kesiapsiagaan perkuat penanggulangan bencana

Apalagi sebagian besar wilayah Indonesia rawan terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan hingga gunung meletus. Kejadian bencana dapat terjadi sewaktu-waktu. Jika peristiwa terjadi pada pagi, siang, dan sore, anak-anak menjadi pihak paling rentan terdampak, termasuk kelompok difabel dan perempuan.

“Di area rawan bencana seperti di Cianjur pada jam 13.00 WIB, umumnya anak-anak sedang terkonsentrasi di sekolah, madrasah, dan pesantren. Sedangkan, manula, difabel, dan perempuan, sedang berada di rumah. Sementara, laki-laki di ladang, sawah, atau bekerja di luar ruang atau bangunan. Oleh karena itu, mereka menjadi lebih rawan terdampak,” kata Dini.

Baca juga: Pemerintah beri atensi kesiapsiagaan bencana di Jawa bagian selatan

Ia mencontohkan Program urban nexus dan sekolah tangguh bencana, yang selama ini sudah banyak diinisiasi oleh berbagai lembaga sosial kemasyarakatan, dapat menjadi prioritas di daerah rawan bencana dan direplikasi serta diperkuat pelaksanaannya oleh pemerintah.

Dini melanjutkan dalam membantu para korban terdampak, pihaknya segera menerjunkan tim tanggap darurat untuk menyalurkan bantuan awal sekaligus kaji cepat untuk memahami kebutuhan anak dalam situasi bencana.

Baca juga: PMI Jaksel buka donasi untuk korban gempa Cianjur

Sejumlah bantuan cepat yang disalurkan antara lain paket hygine kit untuk anak laki-laki, paket kebersihan dan kesehatan menstruasi untuk anak perempuan, serta makanan dan air mineral untuk anak dan keluarga terdampak.

Dini menyatakan setelah mendapatkan data lebih akurat dari tim lapangan, Plan Indonesia akan bergerak memetakan kebutuhan anak-anak lebih lanjut, dengan mengidentifikasi dampak bencana dan kebutuhan secara spesifik.

Baca juga: Badan Geologi nyatakan status Gunung Gede masih level satu

Misalnya seperti layanan pengasuhan untuk anak yang kehilangan pengasuh, layanan psikososial, hunian sementara yang ramah anak, pendidikan sementara selama pengungsian dan layanan perlindungan anak dari kekerasan di situasi bencana.

Sebagai Informasi, Plan Indonesia membuka pintu donasi bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban anak dan keluarga yang terdampak bencana gempa bumi di Cianjur. Donasi tersebut dapat disalurkan melalui Bank Mandiri melalui rekening 124-00-1288999-5 atas nama Plan International Indonesia.

Baca juga: BMKG sebut 4 hari ke depan intensitas gempa di Cianjur berkurang
Baca juga: Semen Padang kirim Relawan TRC ke Cianjur bantu penanganan gempa


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022