Jakarta (ANTARA News) - Oknum petugas di Lembaga Pemasyakatan (LP) Cipinang, Jakarta, diduga ikut membantu Gunawan Santoso, terpidana mati kasus pembunuhan berencana, untuk kabur dari selnya. "Polisi sudah menemukan indikasi peran oknum dalam LP atas kaburnya Gunawan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana, di Jakarta, Senin. Namun, Ketut belum bisa menjelaskan jumlah oknum LP yang terlibat, termasuk modus untuk membantu pelarian Gunawan sebab kasus ini masih ditangani penyidik. "Kita tunggu aja hasil penyidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Polres Metro Jakarta Timur. Penyidik sedang berusaha keras menangani kasus ini," katanya. Ia lebih lanjut mengatakan polisi juga belum bisa menemukan lokasi yang menjadi tempat persembunyian Gunawan. "Kita masih menyelidiki secara intensif, kemana Gunawan kabur," katanya. Gunawan diketahui telah kabur dari selnya Blok C No 110 LP Cipinang, Jumat (5/5) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, padahal ia ditempatkan sel khusus dengan pengamanan berlapis. Polisi tidak menemukan sel atau pintu keluar LP yang dirusak. Pasca kaburnya Gunawan, Polda Metro Jaya memintai keterangan para sipir untuk mengetahui kapan Gunawan kabur, cara dia melarikan diri hingga adanya kemungkinan keterlibatan orang dalam dalam kasus ini. Polisi juga meminta keterangan kepada orang yang terakhir kali menjenguknya dan pihak keluarga Gunawan. Gunawan divonis hukuman mati oleh PN Jakut, 24 Juni 2004 karena terlibat pembunuhan berencana terhadap Dirut PT Asaba, Budhiyarto Angsono dan pengawalnya Prada Edi Siyep (anggota Kopassus TNI AD), tahun 2003 lalu di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Terpidana mati ini pernah kabur dari tahanan dan sempat mengoperasi wajahnya, namun akhirnya tertangkap lagi. Selain Gunawan, Pengadilan Militer juga memvonis hukuman mati Kopka Suud Rusli (anggota marinir TNI AL) karena terlibat pembunuhan bos Asaba ini. Suud juga pernah dua kali kabur dari tahanan militer di Lantamal TNI AL, Jakarta dan Cimanggis, Depok. Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Anton Bahrul Alam, ketika dikonfirmasi menyesalkan kejadian itu sebab kejadian itu sudah yang kedua kalinya terjadi. "Mabes Polri telah meminta kepada seluruh Polda untuk memburu Gunawan dan mencari tempat-tempat yang diduga dipakai untuk sembunyi Gunawan," katanya. Polisi juga meminta kepada masyarakat untuk membantu mencari Gunawan dan segera melapor ke kantor polisi terdekat jika melihat Gunawan ada di lingkungannya. (*)

Copyright © ANTARA 2006