Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Schneider Electric mengusung konsep "Buildings of the Future" dalam penerapan sistem efisiensi pengelolaan energi pada bangunan demi mewujudkan penurunan emisi karbon.
Konsep "Buildings of the Future" yang diterapkan Schneider Electric muncul dari adanya dua tren yaitu digitalisasi dan elektrifikasi yang menjadi unsur penting pada bangunan saat ini.
Building Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, Hery Saputra, menjelaskan digitalisasi berkaitan dengan digitalisasi dalam mengontrol dan memantau penggunaan energi pada suatu bangunan baik di tempat maupun dari jarak jauh.
Sementara eletrifikasi berkaitan dengan tersedianya beberapa sumber listrik bagi suatu gedung dan pemanfaatan sumber energi listrik ramah lingkungan baik dari panel surya maupun turbin angin.
Baca juga: Schneider Electric membuka diri untuk keterlibatan pada proyek IKN
Pada konsep "Buildings of the Future" terdapat empat pilar utama yang menjadi patokan bagi layanan Schneider Electric yaitu susteinability, resilient, hyper-efficient, dan people-centric.
"Konsep 'Buildings of the Future' menurut kami ada empat pilar utama kita bicara pertama mengenai sustainability, kedua kita bicara mengenai resilience, ketiga hyper-efficienct, keempat yang tidak kalah penting adalah manusianya (people-centric)," ujar Hery pada kegiatan Schneider Electric Indonesia Innovation Hub Tour: Buildings of The Future Media Briefing & Interview di Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin.
Sustainability berfokus kepada pemanfaatan beberapa sumber pasokan listrik, penerapan sistem manajemen pemanfaatan energi listrik, dan peremajaan serta digitalisasi bangunan yang telah ada sehingga memiliki pasokan listrik yang efisien dan berkelanjutan.
Resiliency berfokus kepada faktor keamanan dan pencegahan kerusakan maupun gangguan pada pasokan energi listrik.
Baca juga: Schneider Electric berkomitmen wujudkan gedung ramah lingkungan
Unsur penting dari pilar tersebut adalah kemampuan untuk mengontrol dan memantau penggunaan energi listrik dari jarak jauh, pengalihan sumber listrik jika terjadi gangguan dari sumber utama, perlindungan siber pada sistem distribusi energi, dan penerapan sistem prediksi pada pemeliharaan sumber listrik.
Hyper-efficiency berfokus kepada efisiensi pemanfaatan energi berdasarkan data pengelolaan listrik yang tercatat pada sistem. Dengan adanya data yang mencatat pengelolaan energi dan kondisi sumber listrik dalam suatu bangunan, pengguna dapat membuat keputusan tepat terkait pemeliharaan dan efisiensi pemakaian energi listrik pada bangunan tersebut.
People-centric berfokus kepada perlindungan penghuni bangunan dari risiko kebakaran akibat aliran listrik dan kenyamanan penghuni bangunan demi meningkatkan produktivitas.
Konsep bangunan "Buildings of the Future" sudah diterapkan oleh Schneider Electric pada bangunan Kallang Pulse yang merupakan kantor pusat perusahaan tersebut untuk wilayah Asia Timur.
Baca juga: Penerapan IoT pada manajemen bangunan lebih efisien 80 persen
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023