Jakarta (ANTARA News) - SAS melaporkan telah meraih pendapatan global 2,87 miliar dolar AS pada 2012, naik 5,4 persen dibanding pendapatannya pada 2011.

Perusahaan software analisis bisnis itu menginvestasikan 25 persen dari pendapatannya pada 2012 untuk penelitian dan pengembangan. "Selain itu SAS juga menambah jumlah karyawan hingga 7 persen, di mana akhir 2012 memiliki 13.442 karyawan di seluruh dunia," kata SAS Indonesia dalam siaran pers yang diterima ANTARA News belum lama ini.

"Pada 2012, banyak perusahaan mulai memikirkan kembali tentang cara konvensional dalam menjalankan bisnis ketika mereka mulai menyadari big data analytics dapat memberikan hasil yang sangat cepat,” kata Jim Goodnight, CEO SAS.

"Ketika high-performance analytics dapat memecahkan permasalahan bisnis tersulit di dunia dengan ribuan kali lebih cepat, maka organisasi tidak memiliki batasan atas apa yang ingin dicapai."

Dalam 2012, SAS juga telah mendapatkan penghargaan dari Great Place to Work®. Great Place to Work telah memposisikan SAS sebagai perusahaan No. 1 pada daftar World's Best Multinational Workplaces.

SAS Belgia dan SAS Swedia juga menjadi No. 1 dari daftar Best Companies to Work For masing-masing negara. SAS, juga menjadi salah satu perusahaan yang berada dalam Fortune's Best Companies to Work For di Amerika setiap tahun sejak daftar tersebut di buat pada 1998.

Pendapatan SAS di seluruh dunia naik meski terjadi ketidakpastian kondisi ekonomi yang masih terjadi di beberapa wilayah. Amerika memberikan kontribusi 47 persen dari total pendapatan SAS; Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) 41 persen; dan Asia Pasifik 12 persen.

Tahun lalu SAS juga mengakuisisi aiMatch's teknologi server berbasis awan untuk membantu penerbit dalam menjual dan mengatur inventaris iklan online.

(*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013