Harusnya Menpora memberikan solusi, mendorong pembangunan daerah sesuai semangat otonomi melalui olahraga. Ini yang sedang kami perjuangkan dan sudah disiapkan lahir batin selama tiga tahun. Tapi semuanya seperti tidak dihargai sama sekali oleh Menpo
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Riau Rusli Zainal menilai keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memindahkan lokasi kejuaraan Islamic Solidarity Games (ISG) dari Riau ke Jakarta sebagai tindakan sepihak dan tidak menghargai perjuangan masyarakat Riau.

Apalagi, kata Rusli yang juga Ketua Pelaksana ISG III 2013 ini, Selasa, keputusan dari Menpora terkait dengan pemindahan lokasi kejuaraan negara-negara Islam dari Riau ke Jakarta tidak ada pembahasan terlebih dahulu dengan panitia daerah.

"Harusnya Menpora memberikan solusi, mendorong pembangunan daerah sesuai semangat otonomi melalui olahraga. Ini yang sedang kami perjuangkan dan sudah disiapkan lahir batin selama tiga tahun. Tapi semuanya seperti tidak dihargai sama sekali oleh Menpora," kata Rusli Zainal saat dihubungi dari Jakarta.

ISG 2013 seharusnya digelar di Riau, 6-17 Juni 2013. Hanya saja karena sesuatu hal pelaksanaan kejuaraan bagi negara-negara Islam ini terpaksa diundur menjadi 22 September - 1 Oktober. Lokasinyapun berpindah dari Riau ke Jakarta.

Penyelenggara ISG, kata dia, memang masih ada banyak kendala, namun jika semua pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat dan daerah saling bahu membahu bekerja sama dengan niat baik maka persoalan bisa diatasi.

Bahkan tim technical delegate sudah empat kali ke Riau dan menyatakan tidak ada masalah berarti. Masalah yang ada di antaranya terkait penggunaan Stadion Utama serta kolam renang.

"Menpora saat ke Riau menegaskan dan berjanji, ISG tetap di Riau. Itu pernyataan resmi di hadapan panitia, tokoh masyarakat dan media. Tapi sekarang tiba-tiba ada pernyataan berbeda. Lewat media pula," sesal Rusli Zainal.

Pembatalan sepihak ini dinilai juga akan merugikan panitia daerah dalam hal pertanggungjawaban. Karena sejak empat bulan yang lalu, panitia daerah sudah merekrut lebih dari 4.000 orang LO (penghubung) dan 825 penterjemah baik untuk bahasa Inggris, Arab maupun Prancis.

Riau ditunjuk sebagai tuan rumah ISG III pada sidang ISSF di Jeddah, Arab Saudi. Saat penetapan lokasi ini dihadiri oleh Menpora, Ketua KOI hingga Gubernur Riau Rusli Zainal bahkan gubernur menerima langsung bendera ISG dari Presiden ISSF.

"Saya memahami Menpora membuat keputusan sepihak seperti itu kerena beliau baru diberi amanah menjadi Menpora dan beliau tidak mengikuti bagaimana beratnya kami selama tiga tahun mempersiapkan ISG ini. Selain itu sudah berapa anggaran yang kami keluarkan demi membangun venue bertaraf internasinal hingga main stadium Riau bisa masuk nominasi 16 stadion terbaik dunia," kata Rusli menambahkan.

Gubernur Riau berharap dalam waktu dekat segera ada pertemuan antara Kemenpora, KOI, KONI dan panitia daerah ISG, untuk membicarakan secara jelas duduk persoalannya agar tidak menimbulkan kekecewaan apalagi reaksi yang bisa membuat situasi di daerah tidak kondusif mengingat ISG sudah dinanti masyarakat Riau sebagai satu momen kebangkitan olahraga dan pembangunan di daerah.

Sebelumnya, Senin (22/4), Menpora Roy Suryo mengumumkan bahwa lokasi ISG III dipindah dari Riau ke Jakarta. Keputusan itu didapat setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan KOI, KONI, Satlak PRIMA, Panitia ISG serta Kemenkokesra. (B016/R007)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013