"Saya mau jadi atlet nasional. Dan membuktikan kalau potensi dari Maluku Utara tidak habis, tidak hanya Rexy Mainaky saja," kata Muchdar.
Muchdar mendatangi Kudus, bersama ayahnya untuk mengadu nasib bersama ribuan peserta dalam seleksi atlet PB Djarum. Ia menjadi salah satu peserta yang datang dari lokasi terjauh. Ternyata, ini sudah ketiga kalinya Muchdar mengikuti seleksi ini.
"Tadinya saya sudah tidak mau ikut lagi. Tetapi saya membaca artikel kalau Maria Kristin (peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008) saja sampai ikut lima kali. Makanya saya termotivasi ikut lagi," kata peserta berusia 13 tahun itu.
Muchdar memang belum lama mengenal bulu tangkis, sejak melihat teman sekolahnya bermain di tahun 2011. Namun, baru enam bulan bergabung ia sudah mampu masuk 30 besar di Sirnas di Jakarta Terbuka, lalu di Bandung 2011 dan 2012. Ia juga kerap menjuarai kejuaraan di daerahnya seperti Elang Cup edisi pertama Tidore Terbuka dan lainnya.
"Tetapi di sana jarang turnamen. Setahun paling hanya tiga kali. Kalau di Jawa pasti banyak jadi enak bisa mengukur kemampuan sampai di mana. Kalau di sana kan hanya sama teman klub saja lawan mainnya," tutur Muchdar.
Kalau Muchdar ingin mengikuti turnamen di luar Maluku, lanjut dia, hal itu terasa berat karena pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Karena klub tidak punya dana. Kalau di sini kan lebih perhatikan, sekolah dan fasilitas, semuanya lengkap," tambahnya.
Muchdar sebenarnya tidak hanya berprestasi sebagai atlet bulu tangkis, tetapi juga aktif di organisasi. Ia merupakan ketua forum anak Maluku Utara, aktif di taekwondo, dan sering mengikuti pidato bahasa Inggris. Bahkan dia baru saja mewakili Maluku Utara dalam forum anak nasional di Jogjakarta.
Namun ia memilih untuk menekuni bulu tangkis dan ingin sukses seperti atlet kebanggaannya, Rexy Mainaky.
"Kalau saya tidak diterima, saya tidak mau putus asa dan akan lanjut latihan lebih giat lagi di Ternate," tuturnya.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
