"Kuncinya bukan semata-mata pada teknologinya, kuncinya adalah pada pelibatan semua secara semesta,"
Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan ingin struktur pertahanan siber dibangun secara serius karena ancaman non tradisional semakin hari akan semakin dirasakan Indonesia pada masa depan.

Menurut dia, struktur pertahanan siber itu perlu dibangun dengan perencanaan yang komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk komponen masyarakat.

"Kuncinya bukan semata-mata pada teknologinya, kuncinya adalah pada pelibatan semua secara semesta," kata Anies saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Selain itu, dia mengatakan bahwa mekanisme untuk merespons balik serangan siber juga sangat penting agar Indonesia memiliki kecepatan untuk pemulihan dan kembali dalam sistem.

Pada kesempatan itu, Anies pun mempertanyakan kinerja pemerintahan lima tahun terakhir dalam membangun sistem pertahanan siber, termasuk dalam hal alokasi anggaran.

Ketika anggaran yang besar dialokasikan bukan untuk pertahanan terhadap serangan siber paling moderen, menurut dia, hal itu merupakan ancaman yang paling nyata.

"Ini adalah ancaman yang paling nyata, dirasakan di seluruh keluarga, bukan hanya di sektor pemerintahan," kata dia.

Dia menilai investasi jangka panjang untuk membangun pertahanan siber boleh saja dilakukan, tetapi efek dari investasi itu baru bisa dirasakan 5 hingga 10 tahun ke depan.

"Pertanyaannya hari ini dan kemarin apa, dan itu yang menjadi fokus kita, segera siapkan sistemnya, segera siapkan orangnya, segera siapkan langkahnya," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.

Tema debat ketiga yang diselenggarakan oleh KPU meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024