Jakarta (ANTARA) - Huawei Device Indonesia perdana meluncurkan HUAWEI FreeClip sebagai perangkat true wireless stereo (TWS) yang mengusung konsep open-ear earbuds.

“Peluncuran HUAWEI FreeClip menandai inovasi terkini pada segmen TWS di Indonesia sekaligus menegaskan dedikasi Huawei dalam menciptakan berbagai perangkat untuk semua kalangan yang relevan terhadap perubahan zaman,” kata Country Head of Huawei Device Indonesia Huiler Fan di Jakarta, Kamis.

Melalui teknologi yang diusung, HUAWEI FreeClip menawarkan fleksibilitas tinggi untuk penggunaan aktif sehari-hari, serta menghadirkan pengalaman audio dengan kenyamanan prima. Inovasi yang terdapat pada HUAWEI FreeClip kian mengintegrasikan kehidupan mobilitas tinggi masyarakat dari bekerja, olahraga, dan hiburan.

Melanjutkan konsep “Fashion Forward” dari lini produk wearables Huawei, HUAWEI FreeClip berupaya memadukan kenyamanan dan gaya dengan desain C-bridge. Hadir dalam dua pilihan warna yaitu ungu dan hitam, HUAWEI FreeClip memiliki daya tahan baterai hingga 8 jam penggunaan penuh, serta menghadirkan pengalaman audio yang lebih jernih dan anti bocor.
 
Seorang awak media tengah mencoba perangkat HUAWEI FreeClip di Jakarta, Kamis (11/1). (ANTARA/Ahmad Faishal)


Sebelum kehadiran HUAWEI FreeClip di industri audio, kategori earbud open-ear yang ada di pasaran adalah earphone neckband, headphone ear-hook, kacamata audio pintar, ear-cuff, dan earbud semi-in-ear. Untuk beberapa desain earbud open-ear, sebagian besar keluhan pengguna untuk jenis TWS tersebut adalah ukuran yang besar, tidak nyaman saat digunakan, dan mudah terlepas saat melakukan aktivitas fisik.

Selain itu, pengguna sering kali mendapatkan pengalaman audio kurang baik karena sistem audio jauh dari saluran telinga.

Huawei kemudian mengembangkan HUAWEI FreeClip selama tiga tahun untuk menyempurnakan desain produk HUAWEI FreeClip yang dapat mengatasi keluhan umum pengguna terhadap produk TWS open-ear.

“Desain ikonik C-bridge selain memberikan tampilan bergaya, juga memiliki fungsi penghubung antara dua komponen utama sekaligus sebagai distribusi bobot. Kalau bobot tidak terdistribusi maka telinga akan terbebani, makanya kalau pakai TWS lama-kelamaan membuat telinga sakit atau memerah,” ungkap Training Director Huawei Device Indonesia Edy Supartono.

C-bridge, kata Edy, memiliki durabilitas tinggi dengan bahan nikel titanium berbekal uji ketahanan hingga lebih dari 25 ribu kali. Selain itu pada bagian dalam, HUAWEI FreeClip mempunyai sembilan kabel inti yang mengantarkan kualitas suara dari komponen atas ke komponen bawah.

Sistem akustik berbentuk bola ditempatkan pada bagian dalam telinga, sedangkan sistem baterai berbentuk seperti kacang berada pada bagian luar telinga.

Selain hadir dengan balutan desain bergaya, HUAWEI FreeClip juga mampu memberikan kenyamanan dan lebih sehat untuk digunakan serta cocok untuk aktivitas luar ruangan berkat desain open-ear. HUAWEI FreeClip tidak menutupi lubang telinga sehingga pengguna menjadi lebih aman dan tetap awas dengan lingkungan sekitar.
 
HUAWEI FreeClip hadir dalam dua pilihan warna yaitu ungu dan hitam dengan daya tahan baterai hingga 8 jam penggunaan penuh. (ANTARA/Ahmad Faishal)


“Sebelum kami meluncurkan HUAWEI FreeClip, kami telah melakukan pengujian pada sebanyak lebih dari 10 ribu jenis telinga manusia yang berbeda-beda. Dari pengujian itu keluarlah bentuk seperti sekarang ini sebagai bentuk paling nyaman yang dipergunakan untuk berbagai macam bentuk telinga,” kata Edy.

Huawei sudah membuka masa prapesan untuk HUAWEI FreeClip dengan harga Rp2.699.000 mulai 11 hingga 26 Januari.

Baca juga: Huawei FreeClip siap meluncur di Indonesia 11 Januari 2024

Baca juga: Jabra luncurkan dua TWS tahan air dan debu berstandar militer

Baca juga: Sony luncurkan earbuds gaming wireless INZONE Buds

Baca juga: TWS realme Buds T100 hadir di Indonesia dengan harga Rp200 ribu

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024