London (ANTARA News) - Pasar saham utama Eropa dibuka bervariasi pada Senin, dengan semua mata fokus mengamati kebijakan yang akan diambil Bank Sentral AS atau Federal Reserve tentang suku bunga utamanya pekan ini.

Pasar juga mengamati data perekonomian Tiongkok yang bervariasi dari ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Menurut AFP, Indeks acuan FTSE 100 di London naik 0,50 persen menjadi 6.148,59 poin dibandingkan dengan penutupan Jumat.

Di zona euro, indeks DAX 30 di Frankfurt merosot 0,11 persen menjadi 10.112,90 poin dan indeks CAC 40 di Paris naik 0,13 persen menjadi 4.554,71.

Di tengah kekhawatiran terhadap Tiongkok, kemungkinan bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari sembilan tahun minggu ini telah menyuntikkan tingkat kecemasan baru dalam ekonomi global.

"Ini akan menjadi minggu yang sangat menarik di pasar keuangan di mana kita bisa melihat kembalinya volatilitas beberapa pekan terakhir ketika Federal Reserve bertugas membuat salah satu keputusan kebijakan yang paling sulit selama bertahun-tahun," kata Craig Erlam, analis pasar senior di grup perdagangan Oanda.

Masalahnya adalah apakah Fed akan menarik tingkat suku bunga acuan federal funds naik dari nol persen, yang telah bertahan sejak krisis keuangan tahun 2008.

The Fed sendiri sangat ingin mulai menaikkan suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi AS cukup kuat untuk menangani kenaikan suku bunga seperempat poin, sejumlah pejabat Fed telah menyatakan.

Tetapi setelah gejolak di pasar keuangan global selama bulan lalu, masih banyak yang menanti bagaimana perekonomian di Tiongkok akan mempengaruhi seluruh dunia.

"Dengan pasar keuangan global masih sensitif terhadap berita baru dari Tiongkok, serangkaian data terbaru dari Tiongkok terbukti cukup mengecewakan dan memperkuat kekhawatiran tentang ekonomi," kata Rabobank dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Tiongkok pada Minggu merilis serangkaian angka yang menggarisbawahi pelemahan di ekonomi terbesar kedua dunia -- pendorong utama pertumbuhan global -- menyusul laporan lemah minggu lalu.

Pemerintah mengatakan pertumbuhan produksi industri meningkat di bawah harapan pada Agustus, sementara akselerasi penjualan ritel sedikit lebih rendah daripada perkiraan.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015