Jakarta (ANTARA News) - Farid Firmansyah (14) dan Masruri Rahman (10), dua pecatur cilik yang berprestasi pada kejuaraan dunia, mendapat kesempatan bertemu dan santap siang bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 45 menit di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, sekitar pukul 12.30 WIB. Kedua pecatur cilik berprestasi itu didampingi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adyaksa Dault, Ketua Umum KONI Pusat Rita Soebowo, Ketua Umum Percasi Eddie Widiono, sejumlah pengurus Percasi, serta kedua orang tua masing-masing pecatur. Dalam pertemuan itu, Presiden atas nama pribadi dan negara mengucapkan selamat kepada Farid dan Masruri yang telah mengharuman nama Indonesia di dunia Internasional. "Kami semua bangga dan ikut mendapat kehormatan atas prestasi yang kalian raih. Mudah-mudahan ini memberi semangat kepada kita semua untuk meningkatkan prestasi olahraga di Tanah Air," katanya. Kepada kedua orangtua Farid dan Masruri, Presiden juga menyampaikan rasa terima kasih serta mensyukuri atas apa yang telah diberikan Tuhan. Pertemuan singkat itu kemudian diakhiri dengan makan siang bersama. Farid Firmansyah berhasil menjadi Juara di kategori Kelompok Umur (KU) 15 tahun, sedangkan Masruri Firman berada di peringkat ketiga KU-11 dalam kejuaraan catur pelajar dunia "World School Chess Championships" di Halkidiki, Yunani, pada 28 April hingga 5 Mei 2007. Farid Firmansyah merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia adalah siswa kelas 2 SMP PGRI Rawalumbu, Bekasi. Orangtua Farid bernama Abrori dan Amaroh berprofesi sebagai pedagang rokok. Sedangkan Masruri Rahman merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Saat ini Masruri adalah siswa kelas V SD Cempaka Baru 12 Pagi, Cempaka Putih. Orangtua Masruri bernama Mudakir dan Kasem. Mudakir selama ini bekerja sebagai sopir bajaj. Baik Farid, Masruri maupun kedua orangtua mereka mengaku senang dan tidak pernah bermimpi bisa bertemu langsung dan makan siang dengan Presiden di Istana Kepresidenan. Banjir hadiah Kedatangan kedua pecatur cilik itu pun membawa berkah tersendiri. Keduanya mendapat hadiah dari Presiden masing-masing sebesar Rp25 juta, dari Wakil Presiden masing-masing Rp10 juta dari Menpora masing-masing Rp25 juta. Bahkan sebelum meninggalkan Istana Kepresidenan, Ketua Umum Percasi Eddie Widiono sempat memberikan uang tunai Rp2,5 juta untuk transportasi. "Ini hanya buat transport saja, nanti masih ada lagi," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007