Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Universitas Indonesia, Sri Edi Swasono, mengimbau agar mantan Ketua Umum DPP-PAN Amien Rais untuk menahan diri dan membatalkan rencana membuka informasi kepada publik tentang dana calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2004. "Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Mas Amien Rais, saya minta Mas Amien menahan diri, saya minta batalkan rencana `buka-bukaan` demi keprihatinan bangsa dan negara saat ini. Saya mohon betul," katanya kepada ANTARA, di Jakarta Minggu. Ia mengatakan "pertengkaran" di antara para pemimpin ini dapat mengakibatkan negara dan pemerintahan Indonesia "fully incapacitated" atau lumpuh sepenuhnya. Selain itu, katanya, masalah ini juga dapat mengundang pihak ketiga untuk memanfaatkan kondisi ini. "Pak Susilo Bambang Yudhoyono nampaknya tidak ingin berkelanjutan. Mari semua pihak menahan diri. Pihak ketiga bisa-bisa telah mengintip atau siap mengail di air keruh kita dan bila kita lengah bisa terjadi `silent take over` terhadap kenegaraan dan pemerintahan kita," katanya. Pejabat Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini mencontohkan terjadinya neoliberalisme di Indonesia sebagai bukti adanya "silent take over" terhadap kenegaraan. "Lihat saja, diam-diam baik eksekutif dan legislatif mewajarkan neoliberalisme yang luar biasa ini," ujar suami Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta ini. Untuk itu berharap para pemimpin maupun seluruh pihak untuk tetap rukun demi masa depan bangsa dan negara. (*)

Copyright © ANTARA 2007