... mereka tanpa ragu memperagakan teknik menarik dalam mengendalikan shuttle cock meski tubuh mereka kecil...
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Sebanyak 571 pebulutangkis cilik berusia enam hingga 14 tahun berkompetisi pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018, di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Hingga pelaksanaan audisi hari ini sebanyak 571 peserta telah mendaftar dan saat ini mereka sedang melakukan tahapan seleksi," kata anggota tim pencari bakat PB Djarum, Yuni Kartika, di Pekanbaru, Sabtu.

Ia merincikan, 571 peserta itu terdiri dari 441 peserta putra dan 130 putri. Mereka terbagi dalam tiga kategori usia yakni U-11, U-13, dan U-15. Dari tiga kategori itu, putra U-13 menyumbang peserta terbanyak dengan total 159 peserta. Selanjutnya diikuti putra U-11 dengan 144 peserta serta U-15 putra sebanyak 130 peserta.

Sesuai jadwal, pada hari pertama ini seluruh peserta akan menjalani tahapan screening atau memantau teknik dasar pemain dalam bermain bulutangkis.

Hari berikutnya, para peserta yang lolos screening akan masuk ke fase turnamen. Di sinilah para peserta akan bertarung dengan sistem gugur. Seluruh peserta kembali dipertandingkan sesuai kelompok usianya.

Tahapan seleksi ini dilakukan langsung Tim Pencari Bakat PB Djarum, yang terdiri dari para legenda bulutangkis Indonesia. Peserta akan memperebutkan super tiket dan kemudian bertanding pada final audisi di Kudus.

Christian Hadinata menjadi ketua tim pencari bakat PB Djarum dengan beranggotakan sejumlah pelatih dan mantan atlit bulutangkis handal nasional, di antaranya Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Yuni Kartika, Engga Setiawan, Basri Yusuf, Bandar Sigit, dan Sulaiman.

Sejak pagi, ratusan peserta telah memadati GOR lokasi pelaksanaan audisi. Para pebulutangkis cilik itu memperoleh motivasi dari para legenda bulutangkis itu sebelum audisi dimulai.

Mereka serius sekali dalam audisi itu, beberapa dari mereka tanpa ragu memperagakan teknik menarik dalam mengendalikan shuttle cock meski tubuh mereka kecil. Tak jarang, rally-rally panjang terjadi pada saat screening berlangsung.

Program Manajer Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan, mengatakan, melalui Audisi Umum di Pekanbaru, diharapkan kembali muncul bibit-bibit berbakat dari Pulau Sumatera yang mampu unjuk gigi di tingkat nasional.

Dia menjelaskan sejumlah pemain bertalenta yang dimiliki PB Djarum lahir dari "Bumi Andalas", di antaranya Mohammad Ahsan dan Debby Susanto, yang kini menghuni Pelatnas.

Sementara itu di level junior, PB Djarum juga memiliki bakat-bakat muda dari Pekanbaru, di antaranya Vincentius Suwarland dan Rahmad Ritonga. Keduanya jebolan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015.

"Kami berkomitmen dalam melakukan pembinaan terhadap atlet sejak usia dini. Pembinaan yang terstruktur dan berjenjang di PB Djarum terhadap atlet usia dini, diharapkan bisa membentuk karakter dan mengasah para atlet untuk mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya," kata dia.

Usai di Pekanbaru, PB Djarum akan melanjutkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang bergulir di 7 kota lainnya. Kota-kota itu Balikpapan, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus.

Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Pekanbaru akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 7-9 September 2018.

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018