Cirebon (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak semua masalah di Tanah Air dapat diselesaikan secara "instan". "Pemerintah tidak pernah berhenti menuntaskan masalah, termasuk masalah kesejahteraan nelayan, namun kesemuanya itu tentu diselesaikan secara bertahap," kata Presiden, saat bertemu dan berdialog dengan sekitar 250 nelayan Cirebon di Pelabuhan Perikanan Kejawanan Cirebon, Jabar, Rabu siang. Kepala Negara mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dengan wilayah yang luas memerlukan anggaran yang besar serta program yang berkesinambungan untuk menyelesaikan berbagai masalah. "Karena itu, selain peran pemerintah pusat, semua pihak juga diharapkan ikut serta. Hilangkan semua perbedaan pandangan bila sudah dihadapkan pada permasalahan negeri. Jangan karena perbedaan Parpol maka jadi menghambat," kata Presiden Yudhoyono. Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu menyatakan, Provinsi Jawa Barat dan Kota Cirebon memiliki peluang untuk meningkatkan sektor perdagangan dan ekonomi. "Saya setuju, dengan kemampuan dan anggaran yang ada, semua fasilitas di sini dikembangkan sehingga bisa meningkatkan pergerakan ekonomi," katanya. Presiden menegaskan, dalam prioritas pembangunan kelautan, peningkatan kesejahteraan nelayan menjadi salah satu tujuan utama. "Saya sudah instruksikan agar semua langkah kita lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, baik dengan bantuan kapal, alat tangkap dan bbm," kata Presiden. Kunjungan Presiden beserta rombongan ke Cirebon merupakan rangkaian kunjungan ke beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Selain berdialog, Presiden juga memberikan bantuan 2.000 paket kebutuhan pokok bagi para nelayan. Dari Cirebon, sekitar pukul 13.15 WIB Presiden dan rombongan bertolak menuju Purwokerto untuk menghadiri acara Peringatan Nuzulul Qur'an. Tampak dalam rombongan Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Kelautan dan Perikanan Fredy Numberi, Seskab Sudi Silalahi dan sejumlah menteri lainnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008