Lutfi Rauf di Makassar, Senin, mengatakan dari puluhan ribu mahasiswa itu, 90 persen di antaranya mengambil program studi di bidang keagamaan, sementara sisanya terbagi di beberapa fakultas seperti kedokteran, dan farmasi.
"Dua tahun terakhir itu, jumlah mahasiswa yang ke Mesir itu memang ribuan. Seperti pada 2020 itu ada 1.500 mahasiswa dan pada 2021 mencapai 2.200 orang mahasiswa dari berbagai daerah," ujarnya usai silaturahmi bersama civitas akademika UMI Makassar.
Dengan besarnya keinginan mahasiswa belajar di Mesir, kata dia, maka dirinya berpesan kepada calon mahasiswa untuk lebih mematangkan persiapan sebelum keberangkatan.
Baca juga: Menteri Pendidikan Malaysia: Kunjungan ke UMI lawatan pertama ke RI
Baca juga: Mahasiswa UMI Makassar raih juara orasi ilmiah Gema Pancasila
Selain itu, kata dia, ada hal yang penting diketahui bahwa Pemerintah Mesir lebih memprioritaskan para calon mahasiswa dengan ijazah yang diakui kampus Al-Azhar Kairo.
"Pesantren (sekolah) yang sudah mendapatkan pengakuan dari Al-Azhar tentu tidak akan bermasalah karena sudah memenuhi syarat," ujarnya.
Sementara untuk pelajar Mesir ke Indonesia, kata dia, jumlahnya memang masih terbatas yakni sebanyak 60-an orang mahasiswa dan tersebar diberbagai kampus.
"Mereka ini umumnya penerima beasiswa yang tersebar di berbagai kampus di Indonesia," ujarnya.*
Baca juga: UMI Makassar lepas 3.448 wisudawan dalam tiga hari
Baca juga: UMI Makassar siapkan mahasiswa jadi wirausahawan
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022