Makassar (ANTARA) - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) bersama Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan penandatanganan kerja sama Program Mahasantri di Kantor Bupati Gowa, Sulsel, Senin.

Program Mahasantri ini bagian dari program satu hafidz satu desa/kelurahan yang digagas oleh Pemkab Gowa pada jajaran mahasiswa.

Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengatakan, program ini akan dirilis dengan jumlah peserta sebanyak 167 mahasiswa, sesuai jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Gowa.

"Dalam implementasinya, UINAM akan menyiapkan Pendidikan Kelas Khusus Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir yang memiliki kualifikasi hafiz Al-Quran," ujar dia.

Baca juga: UIN Alauddin Makassar gelar vaksinasi penguat sambut Ramadhan 1443 H

Bagi Prof Hamdan, program ini akan menjadi sejarah dan patut menjadi role model di seluruh daerah maupun universitas Islam di Indonesia. Apalagi, Gowa adalah kabupaten pertama yang melaksanakan program mahasantri di Sulsel.

"Program Mahasantri Pemkab Gowa ini sangat bersejarah, bahkan bukan MoU lagi, tapi langsung ditindaklanjuti dengan penandatanganan kerja sama. Ini luar biasa sebuah capaian yang patut menjadi role model," katanya menjelaskan.

Baca juga: Menteri PUPR: Konstruksi RS UIN Alauddin Makassar untuk tingkatkan SDM

Ia mengaku, jika program ini berhasil maka akan menjadi legacy yang berdampak baik terhadap nama Pemerintah Kabupaten Gowa dan UIN Alauddin Makassar.

Maka diharapkan dukungan dari semua pihak untuk solid membantu program ini berjalan, karena dinilai sebagai sebuah legacy dan patut dicatat dalam sejarah perjalanan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Gowa.

"Jika ini sukses maka akan menjadi percontohan dan mimpi kami perguruan tinggi lain datang ke kami untuk mengadopsi program ini," tambah Prof Hamdan.

Baca juga: MPR ajak kalangan muda sebarkan moderasi beragama

Sementara Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pihaknya sangat bangga dan bahagia karena program ini bisa berjalan, dengan nama Lembaga Pendidikan Mahasantri kerja sama UIN Alauddin Makassar.

Semua lulusan Mahasantri ini akan terdaftar sebagai mahasiswa di UIN Alauddin Makassar dan juga mendapat gelar sarjana, yang mana periode program berlangsung selama delapan semester atau empat tahun yakni enam semester di Lembaga Pendidikan Mahasantri Kabupaten Gowa dan dua semester di UIN Alauddin Makassar.

"Kami berharap program lembaga pendidikan Mahasantri ini bisa menjadi percontohan," katanya berharap.

Baca juga: Menag ceramahi mahasiswa UIN Makassar tentang wawasan kebangsaan

Tak hanya itu, selain program Satu Hafidz Satu desa/kelurahan, Pemkab Gowa juga nantinya akan merilis Program Satu Sarjana Satu Desa/Kelurahan. Program ini bekerja sama dengan pemerintah desa dan kelurahan yang membiayai seluruh peserta menggunakan dana desa/kelurahan.

"Setiap anak-anak berprestasi yang ada di desa dan kelurahan akan kita kuliahkan di universitas terbaik di Makassar. Sedangkan anak berprestasi yang kuliah di universitas terbaik luar Sulawesi Selatan akan dibiayai oleh pemerintah daerah," lanjut Adnan.

Baca juga: Akademisi di Makassar sampaikan saran untuk Jokowi-Amin
Baca juga: Ratusan mahasantri deklarasikan dukungan Ganjar dengan bagikan sembako

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022