ketersediaan air bersih mulai menipis
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Kepolisian Resort Tulungagung, Kamis menyalurkan lebih dari 100 ribu liter air bersih untuk warga di lima desa di Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur yang saat ini mulai dilanda kekeringan sehingga kesulitan air bersih.

Lima desa yang menjadi sasaran program bantuan sosial dari lulusan Akpol Batalyon Patria Tama Tahun 1995 itu adalah Desa Tanggunggunung, Jenggungharho, Pakisrejo, Tenggarejo dan Kresikan.

Lima desa ini dipilih atas rekomendasi dari BPBD Tulungagung serta laporan petugas bhabibkamtibmas terkait daerah terdampak kekeringan, yang kemudian dilakukan survei terukur hingga akhirnya diputuskan sebagai desa penerima bantuan air bersih.

"Secara umum kabupaten Tulungagung tidak termasuk sebagai kabupaten yang kekurangan air, namun ada di beberapa daerah tertentu yang membutuhkan air karena jarak sumber dari pemukiman cukup jauh, dan kadang jumlahnya tidak memadai," kata Wakapolres Tulungagung Kompol Dodik Tri.

Bantuan air bersih itu pun mendapat sambutan antusias warga yang bermukim di lingkungan sasaran. Begitu truk tangki air bersih datang, warga terlihat sudah menunggu dan antre di titik kumpul.

Penyaluran air bersih secara simbolis kemudian dilakukan oleh beberapa pejabat polisi, kemudian dilanjutkan oleh petugas dari BPBD Trenggalek.

Baca juga: BPBD : Jumlah desa terdampak kekeringan di Cilacap bertambah
Baca juga: BPBD Temanggung mulai distribusikan bantuan air bersih


Kepala Desa Pakisrejo, Barno mengatakan, ketersediaan air bersih saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan minum saja.

Sedangkan untuk keperluan lain seperti memasak, mandi, mencuci hingga minum ternak mereka masih harus mencari lagi.

Memasuki bulan Agustus ini warga mulai merasa kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Mereka bahkan harus membeli air bersih seharga Rp250 ribu per tangki dengan kapasitas 4 ribu liter. "Itu bisa digunakan hingga 2 minggu, tergantung jumlah keluarga juga," tuturnya.

Kesulitan air bersih ini menjadi permasalahan setiap tahun bagi warga desa. Intensitas hujan yang mulai menurun membuat debit air untuk kebutuhan warga mulai mengecil.

Selain itu terdapat kerusakan di saluran pipa pam yang biasa mensuplai kebutuhan air bersih. Diperkirakan musim kemarau ini masih akan berlangsung hingga bulan November mendatang.

"Mulai bulan Agustus sudah mulai dirasakan dampaknya bagi warga, ketersediaan air bersih mulai menipis," katanya.

Baca juga: Pemkab Situbondo berikan bantuan jerigen warga terdampak kekeringan
Baca juga: Pemkab Purbalingga siapkan bantuan air bersih bagi masyarakat

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023