Jakarta (ANTARA News) - Safari Ramadhan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sebagian gambaran mengenai kondisi kehidupan masyarakat khususnya terkait pelayanan publik di daerah sehingga akan dibahas dalam sidang kabinet untuk perbaikan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara buka puasa bersama pimpinan media massa dan wartawan yang meliput di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat malam mengatakan, temuan di lapangan seperti kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan dan juga menurunnya kebersihan, ketertiban, serta kesadaran untuk hemat akan dibahas dalam sidang kabinet setelah lebaran sehingga ditemukan solusinya.

"Apa yang kita lihat kemarin dalam sidang kabinet akan dibahas, dan ini anggaplah pekerjaan rumah, kabinet tiga tahun ke depan harus lari dan langkah ekstra," tegas Kepala Negara.

Dalam sambutan di acara yang berlangsung di Istana Negara itu, Presiden mengatakan sejumlah kebijakan pemerintah pusat telah ada yang dijalankan sampai ke daerah dengan hasil yang baik, namun masih ada yang belum optimal dijalankan dengan berbagai kendala serta ada juga masalah yang belum dirumuskan dalam kebijakan pemerintah sehingga memerlukan penanganan serius.

"Memotret keadaan di masyarakat kita. Saya berpikir panjang memikirkan seperti apa masyarakat yang kita bangun ini, yang kita tuju adalah good society, peradaban yang hendak dituju di masa depan," tegasnya.

Selain sejumlah bangunan sekolah yang memprihatinkan, Presiden juga menemukan masih perlunya sejumlah infrastruktur yang harus dibenahi dan lebih dari itu, Kepala Negara menekankan perlunya upaya mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dan berbagai kalangan lainnya terkait perlunya hidup bersih, tertib dan hemat.

"Untuk mencapai keberadaban, hidup hemat, ini harus menjadi harapan kita dan masyarakat yang tertib berlalu lintas. Dulu pernah ada gerakan disiplin nasional, mungkin kita harus jernih berpikir, selain isu penting, mari kita pikirkan bagaimana membangun peradaban masyarakat bersih, teratur dan beriman," paparnya.

Presiden menyadari bila dibandingkan isu politik, isu keamanan dan hal lainnya, isu tentang hidup sederhana, bersih dan teratur relatif diremehkan banyak pihak, namun Kepala Negara yakin, hal tersebut mendasari perilaku seseorang di berbagai sektor dalam kesehariannya.

"Saya pernah membaca hubungan pendidikan, hati dan pola pikir, bila sehari-hari jorok kotor akan berpengaruh pada jiwanya, saat menjadi orang dewasa tidak peduli pada hidup sehat," tegasnya.

Safari Ramadhan Presiden berlangsung sejak awal pekan ini hingga Jumat (26/8). Presiden mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Cianjur, Padalarang, Tasikmalaya, Brebes, Purwokerto dan Tegal.(*)
(T.P008*D013*F008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011