Program ini merupakan grand design pengembangan inovasi di daerah/wilayah dalam kurun waktu tiga tahun mengacu pada potensi dan keunggulan, serta agenda prioritas pembangunan daerah
Banjarmasin (ANTARA) -
Pendidikan vokasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng ) bersatu membentuk konsorsium dalam melaksanakan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.
 
Program yang slogannya "kayuh baimbai insan vokasi untuk Indonesia maju dan sejahtera" dan pimpin Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) dengan anggota konsorsium adalah Politeknik Negeri Tanah Laut dan Politeknik Sampit secara resmi kick off  di Banjarmasin, Kalsel, Kamis.
 
Kick off pelaksanaan program yang ditarget selama tiga tahun tersebut dihadiri langsung Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Uuf Brajawidagda.

Baca juga: Kemenko PMK dorong Provinsi DIY segera bentuk TKDV
 
Hadir pula sejumlah mitra, yakni, petinggi kamar dagang dan industri (kadin) kedua provinsi, dinas pendidikan kedua provinsi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Amin, sejumlah perwakilan perguruan tinggi vokasi di Kalsel, pimpinan media massa hingga Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi.
 
Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin Kalsel Joni Riadi menyampaikan, berterima kepada semua mitra yang mendukung program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah bisa berjalan mulai saat ini.
 
Dia mengajak insan vokasi lainnya seperti politeknik lain, SMK, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) serta dukungan pemda, kadin, komunitas dan media juga untuk terlibat dalam program dan secara khusus menjadi bagian dalam memajukan Kalsel dan Kalteng yang maju dan sejahtera.
 
Program ini merupakan inisiasi Kemendikbud Ristek RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI.

Baca juga: Kemenko PMK minta TKDV Bali gerak cepat integrasi pendidikan vokasi
 
Di mana program ini merupakan grand design pengembangan inovasi di daerah/wilayah dalam kurun waktu tiga tahun mengacu pada potensi dan keunggulan, serta agenda prioritas pembangunan daerah.
 
Ditargetkan pada tahun pertama program akan menghasilkan policy paper, yang berisi work force planning dan innovation planning.
 
Selanjutnya pada tahun kedua
dan ketiga fokus luaran program adalah mengimplementasikan innovation planning yang telah dibuat di tahun sebelumnya melalui jejaring kemitraan untuk menghasilkan inovasi.
 
Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbud Ristek RI Uuf Brajawidagda menyampaikan apresiasi atas mulai dilaksanakannya program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah untuk wilayah Kalsel dan Kalteng.
 
Dia pun memuji perguruan tinggi vokasi di Kalsel dan Kalteng yang memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan program ini bisa sukses sesuai harapan.

Baca juga: Wamenaker tinjau proses pelatihan siswa di BPVP Kendari
 
"Semua pihak selalu menggunakan kata demand driven dalam pembangunan pendidikan vokasi, tetapi faktanya sampai dengan saat ini belum ada data yang terintegrasi tentang kebutuhan sumberdaya manusia di industri dan daerah," ujarnya.
 
Karenanya, melalui program ini Kemendikbud Ristek berharap pendidikan vokasi dapat memulai untuk merajut dan mengorkestrasi untuk membentuk ekosistem kemitraan di daerah/wilayah.
 
"Program ini untuk kemajuan dan kesejahteraan Kalsel dan Kalteng sendiri," ucap Uuf.
 
Dia pun mengundang seluruh entitas pendidikan vokasi di Provinsi Kalsel dan Kalteng serta pihak industri, pemerintah provinsi dan media massa untuk dapat turut serta bergabung dalam mewujudkan visi bersama ini.
 
Mewakili Pemprov Kalsel, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Amin menyampaikan Pemprov Kalsel sangat mendukung program tersebut karena membantu pemerintah untuk pengembangan inovasi potensi daerah melalui berbagai riset.
 
"Tentunya akan menghasilkan ringkasan kebijakan yang sangat bermanfaat dalam menentukan arah kebijakan yang berkelanjutan, apalagi Kalsel menjadi daerah penyangga ibukota negara yang baru," ujarnya.
 
Karenanya, peranan pendidikan vokasi sangat dibutuhkan untuk ikut menyukseskan agenda nasional ini, sebagaimana program ini yang sangat bermanfaat.
 
Pada kegiatan kick off ini juga digelar berbagai diskusi atau fokus group discussion (FGD) dengan narasumber berkompeten.
 
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023