Jakarta (ANTARA) - Salah satu dosen muda dari Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Aulia Akhrian Syahidi, M.Kom., berhasil meraih penghargaan "Best Presenter" pada konferensi internasional The 1st IEEE International Conference on Information Technology and Computing (ICITCOM) 2023.

“Prestasi Akhrian juga mencerminkan dedikasi dan komitmen Poliban dalam mendukung riset dan pengembangan di bidang teknologi informasi dan ilmu komputer, Poliban juga sangat mendukung dosen-dosennya untuk mengikuti konferensi internasional melalui pendanaan DIPA Poliban demi meningkatkan publikasi ilmiah terindeks Scopus dan lembaga terkemuka lainnya," ujar Direktur Poliban Joniriadi, S.ST., M.T., pada rilis pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Penghargaan tersebut diserahkan kepada dosen yang juga tergabung dalam tim Laboratorium Augmented Reality dan Virtual Reality itu dalam ICITCOM 2023, yang diselenggarakan Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlangsung di Cavinton Hotel, Yogyakarta, pada 1–2 Desember 2023.

Baca juga: Sebanyak 460 mahasiswa Poliban raih pencairan beasiswa KIP Kuliah

Akhrian memaparkan hasil riset yang berjudul “Panting Traditional Musical Instruments through Virtual Reality Environment with Leap Motion Control: Immersive User Experience, Usage Challenges, and Preservation Efforts”, yang nantinya akan dipublikasikan di IEEE Xplore Digital Library terindeks Scopus.

Riset itu berkolaborasi dengan Professor Kiyoshi Kiyokawa, Ph.D. yang merupakan Head of Cybernetics and Reality Engineering Laboratory (CARE Lab.), Division of Information Science, Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Riset tersebut didanai oleh dana DIPA Poliban Tahun 2023 dan juga didukung oleh CARE Lab.

Riset tersebut membahas bagaimana musik tradisional Panting dapat diduplikasi dalam bentuk objek virtual yang disajikan dalam teknologi Virtual Reality (VR) menggunakan Leap Motion Control, dalam rangka untuk melestarikan alat musik daerah yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan.

Selain itu riset tersebut juga membahas pengalaman pengguna yang mendalam pada ruang virtual dengan kontrol pergerakan tangan ketika berinteraksi untuk memainkan alat musik panting dengan petikan dan kemudian melakukan investigasi tantangan dan masalah penggunaan dalam rangka untuk meningkatkan interaksi dan kesuksesan aplikasi.

Dosen yang berfokus pada bidang Augmented Virtual Reality itu menegaskan bahwa teknologi VR yang ditawarkan dengan kombinasi kontrol pergerakan tangan, memiliki potensi besar untuk menjadi teknologi masa depan, khususnya dalam konteks pelestarian alat musik tradisional yang hampir punah. Selain tren teknologi Metaverse yang lebih kompleks juga memiliki peluang untuk pekerjaan di masa depan.

Adapun ICITCOM 2023 menjadi forum yang mempertemukan lebih dari 80 presenter dari berbagai negara dengan cakupan konferensi yang diterima diantaranya Intelligent System, Internet of Things, Big data, Software Engineering, Computer Networking, Information Security, and Multimedia Application.

Baca juga: Guru besar dari Jepang kuliah umum terkait AI di Poliban Kalsel

Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta telah hasilkan lulusan 43.979 orang

Baca juga: Politeknik Negeri Batam: Skripsi dihapus majukan pendidikan Indonesia


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023